Rabu, 18 Agustus 2010

Menikmati Buka Puasa di Masjid Jami� Kowloon Tsim Tsa Tsui Hongkong

Sudah hal yang biasa tiap kali Ramadhan tiba, masid-masjid di Hongkong selalu dipenuhi para jamaah. Apalagi di hari minggu, tempat untuk shalat sampai tidak muat, bahkan di tangga-tangga dekat rak sepatu pun orang nekat melakukan shalat demi ingin ikut berjamaah.
Di hari biasa tempat untuk shalat khusus perempuan hanya dua ruangan. Namun di bulan Ramadhan panitia masjid menyediakan tiga ruangan. Ramadhan kali ini jatah buka puasanya lebih sore, mungkin harus nambah satu ruangan lagi. Kemaren saya lihat banyak teman-teman khususnya jamaah yg berasal dari Indonesia, selepas shalat Ashar mereka pada pulang. Setelah saya tanya kenapa tidak menunggu buka sekalian, jawab mereka karena tidak ada waktu. Mereka takut pulang terlambat, dan dimarahi majiakannya.
Setelah berjamaah shalat Ashar, semua jamaah putri diatur duduknya guna merapikan tempat yang terbatas. Semua duduk berhadap-hadapan, dua ruangan dipakai untuk jamaah dari Indonesia dan satu ruangan untuk jamaah lain negara.
Bacaan-bacaan tentang Asmaul Husna juga surat-surat dari ayat Alquran menggema di semua ruangan. Tak lupa doa-doa untuk kebaikan dibacakan dan dipimpin oleh sahabat kita sendiri dari jamaah Indonesia. Saat pemimpin doa mebacakan doa-doa buat keluarga yang ada di Indonesia, terdengar isak tangis dari semua jamaah. Selain karena doa yang diucapakn pemimpin itu menyentuh, mungkin juga karena kerinduan kepada anak juga orang tua hingga menyebabkan mereka merasa terharu.
Jam menunjukkan pukul 6.45 pm. Terdengar imam masjid, memulai kultum pembuka buka puasa. Kami semua diam mendengarkan, walau tidak paham benar semua yang diucapkan. Karena kultumnya memakai bahasa Urdu juga Inggris. Intinya dalam kultum itu adalah seruan kepada jamaah agar menggunakan waktu di bulan Ramadhan ini sebaik mungkin di manapun kita berada. Entah itu dalam MTR or Bus atau di jalan, kita harus mengingatNya.
Kultum yang singkat tapi berisi itu usai setelah memasuki waktu buka puasa. Adzan dikumandangkan oleh muadzin dengan merdu. Serempak masing-masing baca doa pembuka untuk buka puasa. Kemudian meneguk air putih di hadapan masing-masing. Setelah minum air putih menyempatkan makan buah kurma.
Belum sempat makan yang lain, iqamat berkumandang. Jamaah berdiri dan membereskan tempat masing-masing guna untuk mengerjakan ibadah shalat magrib yang diipimpin seorang imam dari Pakistan. Saat ayat-ayat cintaNYa dibaca oleh sang Imam dengan suara yang fasih, hati merasa damai dan tenang, bahkan ada ayat yg bikin mata meleleh.
Masing-masing bepindah tempat setelat usai shalat magrib, dan mengerjakan shalat sunnah ba'da magrib. Setelah semua selesai shalat dan doa, masing-masing jamaah kembali berposisi seperti semula waktu buka puasa tadi. Terlihat di depan mereka makanan-makanan yang disedikan di masjid, yaitu semangkuk bubur kare ayam, beberapa biji kurma, pastel, jus jeruk juga segelas air putih.
Sambil makan mereka menceritakan suasana Ramadhan mereka saat di rumah majikannya. Ada yang bercerita boleh puasa tapi tak boleh sahur, ada yang puasanya sembunyi-sembunyi, ada yang malah majikan sangat menghargai ibadah mereka. Pokoknya beraneka macam cerita mereka. Namun disaat buka bersama-sama hilang kegundahan juga kegelisahan mereka. Walau jauh dari keluarga, buka bersama sangatlah bermakna. Smoga esok diberi kesempatan lagi untuk kumpul bersama dalam apapun, oleh Sang Maha kuasa. 
Mega v foto
saat baca Ayat-ayatNya
Pembukaan buka
dalam Mtr pun gak ketinggalan baca Alquran

http://korandigital.com/?pg=articles&article=10123%EF%BB%B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar