Rabu, 18 Agustus 2010

Air Mata cinta


Dari Abu Dzarr radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: "Setiap pagi dari persendian masing-masing kalian ada sedekahnya, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir sedekah, setiap amar ma'ruf nahyi mungkar sedekah, ...dan semuanya itu tercukupi dengan dua rakaat dhuha." (HR. Muslim No.1181)

Pagi yang cerah. Siasa-sisa air hujan bercampur embun pagi menempel didedaunan,, rerumputan, tanah, dan badan pohon. Tetesannya jatuh menimpa batu, lalu muncrat kesebatang kayu. satu dua katak melompat dari air yang tergenang, lalu menghilang dibalik pohon akasia.

Suasana rumahku pagi ini sepi dan sunyi, tyada siapa-siapa hanyalah diriku sendiri. Setelah ku puas mengamati panorama pinggir sungai, ku langkah kan kakiku menuju kamar mandi. Ku segerakan ambil air untuk wudhu. Karna waktu sholat dukha sudah mulai. Saat ku mau mengambil mukena diatas ranjang, tiba-tiba hpku bergetar. Dan langsung ku angkat.

Di sebrang sana, seorang tergesa-gesa mengabariku,....."Mbak lia,,,,,,fahri mau bunuh diri......". Aku pun kaget dengan kabar itu. Akhirnya ku suruh dia bercerita apa yang menyebabkan fahri akan melakukan hal seperti itu. Ternyata calon istrinya, atau tunangannya fahri selingkuh dengan mantan pacarnya.


Fahri anak yang pendiem dan baik, aku tak mengira hanya karna hal seperti itu dia akan melakukan perbuatan yang seharusnya tidak dia lakukan. Tapi aku juga memakluminya, karana semua orang tidak sama. Mungkin setan sudah banyak mempengaruhi jiwanya saat dia lagi kalut. Ku nasehati dia pelan-pelan agar bisa menerima hal yang tidak dia inginkan dengan tabah dan sabar.

Mendengar kata-kataku fahri menangis tersedu-sedu. Dan dia menceritakan tentang awal ketemu dengan tunangannya. Beginilah cerita dia " Dulu setelah berkali-kali saya gagal meminang wanita pilihan saya, saya terasa lelah dan berniat diam saja. Namun ibu sedih melihatku yang sering gagal juga umurku yang makin tua. Kemudian ibuku menanyakan ku, gimana kalau saya di jodohkan dengan pilihan ibu. Setelah melihat wanita itu aku menyetujuinya, walau dia tak secantik dewi padi. Namun aku melihat dari wajahnya kelihatan wanita yang baik, dia bejilbab juga. Walau hatiku masih terasa hancur akibat kegagalan-kegagalan kemaren, aku slalu berusaha meyakinkan hati untuk mencintai calonku yang baru ini. Selain itu aku tidak mau mengecewakan ibuku. Apapun aku slalu berusaha untuk memberi yang terbaik buat ibu, walau hatiku blm bs menerima hal yang sulit untuk kuterima.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Tunanganku balik lagi ketaiwan dan aku juga balik kekorea. Aku bersungguh-sungguh bekerja dg niat agar aku cepet dapat uang dan cepet pulang untuk nikah. Hari-hari aku selalu ngirit dalam pengeluaran, juga meningkatkan ibadahku agar Allah mengabulkan apa yang kuinginka.

Hubunganku dengan tunanganku baik-baik aja. Malah dia katanya senang mau menikah denganku. aku yang merasa lebih tua slalu mendidiknya dengan nasehat-nasehat, agar dia tidak tersesat selama jauh dari keluarga.


Namun entah mengapa, keindahan itu terasa susut dikit demi sedikit. sikapnya aneh kepadaku, tiap kali ku telfon dia sedikit mau berbicara dg ku. Malah terasa dingin dia kpdku, juga sering marah- marah. Setelah ku merasa janggal dg hal seperti itu, ku coba memancingnya dgn akalku. Ternyata benar, waktu ku pura-pura keluarkan suaraku dg nada lemah waktu tlp dia, dia memanggil nama mantan pacarnya. Hatiku terasa hancur berkeping-keping, air mataku tak bisa ku tahan lagi. Setelah kejadian itu aku merasa benar-benar seperti kemasukan setan,, hingga membuatku kalut dan nekad bunuh diri. Tapi waktu aku mau melakukan itu hasan melihatku dan menggagalkan apa yang akan kulakukan.

Harus bagaimanakah aku lia, Aku serba bingung, kenapa tiap kali ku ingin berbuat baik selalu begini. wanita yang gimana yang bener-bener baik. Aku lelah........Ntar gimana ibuku jk tau ini semua......."


Itulah rintihan hati fahri, aku sebagai sahabat hanya bisa menasehati dengan sebisa dan semampuku.
Cerita tersebut saya tulis dengan niat, agar sahabatku perempuan yang lain membuka hati buat orang-orang yang baik, jangan berbuat semau atau sesuka kita sendiri. kalau mau menyakiti orang, fikirkan dulu bagaimana jk hal yg dialami fahri itu menimpa kita sendiri, atau menimpa adik laki2 kita. kalo emang belum siap menerima yang lain, mohon jangan paksakan atau meng iyakan, karna bisa menyakiti orang lain akibatnya. Untung fahri ada yang menolong, jk tidak, dia meninggal. Dan jika dia meninggal dosa-dosa kita sangatlah besar, seperti membunuh orang secara tidak terang.

Jadilah wanita yang menghargai orang lain atau kaum lain. Jika engkau melukai yang lain akupun ato wanita yang lainjuga seakan merasa bersalah dengan perbuatanmu. apalagi engkau wanita beriman. Mari kita mulai berbuat baik kepada siapapu. semua masih belum terlambat untuk memulai selama kita diberi nafas cuma-cuma oleh Allah SWT.

Smoga ada hikmah cerita diatas,,,
Yulia silkyheart yg miskin ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar